Kamis, 20 Februari 2020

My Birth Story

Di ulang tahun sabina yg pertama aku ingin share sedikit kisah melahirkan yg seharusnya dipersiapkan oleh ibu hamil kembar yg tidak aku dan suami persiapkan.
Hari itu, kamis tgl 21 februari 2019
Aku bangun tidur seperti biasanya dan langsung ke toilet karna memang dikehamilan besar ini aku memang beser alias pipis terus
Tp ada yg aneh, ketika mengambil air wudhu aku bingung "kok aku kepipis ya" karna pada saat itu ada cairan bening seperti air kencing, aku smpai 3x mengganti underware karna niat memang mau sholat subuh karna trs terpipis akhirnya aku mandi dan alhamdulillah bisa sholat subuh tp stlh salam eh malah aku kepipis lagi
Saat ini tidak ada yg sakit atau apapun, dengan keadaan bingung aku membangunkan suami ku
Karna aku tidak merasakan sakit sama sekali aku ttp beraktifitas sprti biasa, sprti memasak dan membersihkan rumah
Tp aku berkali kali mengganti cd karna terus merasa terpipis
Akhirnya karna suami ku khawatir dia menyarankn untuk menelpon mama ku yg mungkin punya pengalaman
Setelah menelpon mama, mama bilang "bawa bidan aja deh biar diperiksa drpd dibiarin"
Akhirnya decided utk kebidan dekat rumah yg cm beda tikungan sama rumah kami
Diperiksa ibu bidan yg untungnya memang blm berangkat kepuskesmas
Dia bilang "bu, sebaiknya bawa aja ya kerumah sakit..saya khawatir karna ibu hamil kembar, biar bisa diusg jd ketahuan ini cairan apa"
Saat itu ibu bidan menawarkan 2 rumah sakit yg ada praktek dokter paginya
Yg pertama RSUD Idaman dan RS Pelita Insani
Pada saat itu kepikiran kayaknya kalo di rs umum pasti prosesnya sedikit lebih rumit
Akhirnya aku dan suami ke RSPI dan alhamdulillah bertemu dokter yg sangat baik dan membantu kami
Sampai dirumah sakit aku tidak sama sekali merasakan sakit, bahkan kami ke RSPI cm naik motor pdhl jaraknya lumayan dan aku pda saat itu menggunakan popok dewasa karna memang stok soalnya klo malam beser terus, suami capek nemenin ketoilet.
Setelah di USG ternyata ada 1 ketuban yg sudah bocor jadi diagnosanya adalah "ketuban pecah dini" yg selanjutnya akan di singkat KPD.
Saat itu dokter yg menangani adalah dokter Harry, beliau menanyakan "Bapak/ibu tau apa saja yg harus disiapkan kalo ibu hami kembar"
Aku dan suami menjawab tidak
Ternyata kalo ibu hamil kembar itu ada beberapa persiapan yg harus dilakukan yaitu
Disarankan untuk melakukan pematangan paru pada janin, (bisa konsultasikan kedokter ya)
Jadi ibu hamil akan disuntik dan disarankan menginap dirumah sakit.
Ini yg juga dialami salah satu teman ku
Aku dan suami pada saat itu tidak tau sama sekali hal itu
Karna kami saat cek setiap bulan tidak pernah diberi tahu hal tersebut
Sampai 7 bulan akhirnya aku tidak datag kedokter yg sama lagi karna aku kurang sreg setelah beliau tidak menemukan detak jantung 1 bayi ku. Pada 34 weeks aku mendatangi dokter fatturahman yang pada saat itu ternyata juga praktek di RSPI
Beliau menjelaskan bahwa posisi bayi ku tidak menunjukan kearah jalan lahir dan kemungkinan besar aku akan operasi
Jadi disini aku tekankan bagi ibu hamil kalo dokter kalian gak komunikatif sbaiknya cari dokter yg menjelaskan secara clear dan kalo ditanya jawabnya agak panjang bukan "ya/tidak"
Lanjut ya
Akhirnya aku pda saat itu tidak diperbolehkan lagi berjalan kemana pun karna dikhawatirkan akan membuat air ketuban tambah bocor dan berbahaya bagi si bayi
Aku masuk ugd dan dipersiapkan ruangan
Selama diUGD aku disuntik pematangan paru yg efek sampingnya teringat ingat sampai sekarang
aku dijadwalkan operasi pada pukul 9 malam bahkan sampai jam 9 malam itu aku gak ngerasain kontraksi apa apa yg artinya aku gak tau gmn rasanya pembukaan 1 - 10
Selama itu aku disuntik pematangan paru 4x kalo gak salah sih setiap 4 jam sekali
Akhirnya tiba diruang operasi diantar oleh mama
Aku menangis sesegukan karna aku takut sendirian
Selama hidup aku selalu ditemani mama dan suami ku
Baru kali ini aku mengalami hal besar yg menegangkan dan harus sendirian.
Pertama aku disuntik anestesi yang nauzubillah sakitnya :")
Sampai skrg bekasnya selalu terniang niang :")
Perlahan - lahan bagian bawah badan ku mulai tak berasa dan malah itu membuat ku panik
Setelah rebahan aku tidak bisa bernafas karna pada saat itu perut ku memang sudah besar dan biasa dialami oleh kebanyakan ibu hamil.
Aku diberi oksigen eh malah tambah susah nafas dan akhirnyaaa aku nangis jugaa
Sampai ditenangkan dokter anestesi yg bilang "ayo kita baca doa mba, mba harus kuat demi anak mba" sebentar lagi ketemu loh
Saking takutnya, ternyata aku bs gerakin kaki ku smpai jatuh dari ranjang.
Dokter harry bilang " ayo bu, kalo ibu takut gmn nasib anak ibu, ibu harus kuat.. Ayo kita zikir bareng bu"
Akhirnya aku tenang dan operasi dimulai
Rasanya sih bentar aja gak sampai setengah jam cuma beberesnya yg agak lama
Saat itu alhamdulillah bayi kembar ku lahir keduanya dengan keadaan menangis kencang. Saat itu sabina mempunyai berat lahir 1,9kg dan tabina berat lahirnya 1.7kg
Aku tenang artinya anak ku sehat dan akan segera bertemu mereka berdua.
Setelah operasi selesai, aku kembali keruang rawat inap.
Mungkin sekitar 4jam setelahnya aku mulai merasakan nyeri setelah operasi dan ditambah beratnya lagi tidak boleh minum jadi aku cm bisa nangis karna haus banget :"(
Totally aku bs jalan mungkin setelah 2hari pasca operasi
Dan dokter menyarankan aku untuk mandi karna membersihkan semua darah yg ada spy gak jadi kuman katanya
Aku sih emang gak doyan kalo gak mandi, akhirnya aku mandi dibantu suami
Alhamdulillah punya suami yg benar2 bantu
Karna smpai 5hari aku gak bs mandi sendiri karna gak bisa nunduk.
Aku baru bisa bertemu anak ku dihari ketiga karna baru bisa jalan
Aku menemui anak ku di ruang NICU utk menyusui, Alhamdulillah ASI ku juga lancar jadi lansung diajarin sama perawat disana yang baik banget karna aku gak bisa sama sekali menyusui
Tapi pada saat itu aku cuma bisa menyusui sabina karna tabina tidak boleh keluar dari inkubator karna masih diinfus dan dibantu dengan oksigen
Kondisi sabina memang lebih kuat karna dia cm semalam dibantu oksigen dan hari ketiga sdh lepas infus jadi aku lebih leluasa menyusui.
Pada saat itu aku sama sekali tidak bisa menyentuh tabina dan aku sadar muka tabina lebih pucat dari pda bayi lain di NICU
Ku liat alat disamping inkubatornya cm menunjukan 91% ternyata kata perawat itu adalah akurasi oksigennya
Tabina bahkan dibantu dengan oksigen cm bisa mencapai angka 91%
Aku tetap mencoba stay positif karna aku yakin bisa pulang dengan bayi ku secepat mungkin.
Kebetulan hari ketiga aku memang boleh pulang tp anak ku harus tinggal di NICU
Bahkan dulu diprediksi kemungkinan akan diNICU kurleb 2minggu
Aku pulang bersama suami dan ya pasti sedih karna gak bs pulang bersama anak ku
Disaat kepulangan kami jam 3 subuh entah kenapa mertua ku nelpon menanyakan bagaimana kabar kami apakah sudah balik
Aku jujur ya bingung, knp harus nelpon jam 3 subuh tp gak lama setelah itu ada telpon dari RSPI katanya kondisi tabina kritis
Pada saat itu kami gak bisa langsung kesana
Akhirnya mertua ku datang menjemput suami ku
Ketika mertua ku datang ada telpon lagi dari RSPI katanya tabina ku sudah gak ada.
Aku juga gak tau ekspresi harus gimana, perasaan ku gimana aku cm bisa ngefrezee
Suami ku peluk,
Aku tau dia juga hancur tp dia harus kuat demi aku
Dia bilang, gakpapa ya ding..
Allah gak mungkin kasih kita cobaan kalo kita gak mampu
Aku hancur dan histeris
Mama ku di luar ku dengar juga nangis
Tp dia juga harus kuat, demi aku.
Beliau telpon abang ku dan bersiap untuk kedatangan jenazah gadis kecil kami.
Tabina datang sekitar pukul 5 pagi
Diiringi semua isak tangis seluruh keluarga
Tabina cantik sekali, kulitnya bersih, matanya sipit dan bibirnya pink
Dia sprti tidur dan aku jujur tak sanggup melihatnya
Tabina dimandikan dan dikafani
Tabina adalah malaikat paling cantik yg pernah aku lihat
Sekitar pukul 8 Tabina dimakamkan
Aku dan mama tidak diijinkan ikut
Takut terguncang sampai pingsan.
Rasanya semuanya berjalan sangat singkat.
Karna dari proses dari melahirkan sampai kematian tabina begitu singkat :") hidup bergerak sangat cepat..
Banyak hal yg ku pelajari tentang kebersamaan bersama orang yang disayang.
Tpi ini juga sudah jalan dari Allah yang harus aku dan keluarga ikhlas jalaninya
Aku juga bersyukur kehadiran sabina bisa mengobati seluruh luka kehilangan kami.
Karna dia tumbuh sehat dan mengejar masa pertumbuhannya bukan seperti bayi premature.
Sekali lagi selamat ulang tahun putri ku🤗

Tidak ada komentar:

Posting Komentar