Senin, 16 Februari 2015

#luka tak berujung

bunyi klakson mobil mobil itu selalu menjadi soundtrack ku berangkat kerja setiap hari, seperti ada kemurkaan disetiap pagi hanya untuk menuju kantor dan selalu ada wajah-wajah muak serta lelah sepanjang perjalanan menuju rutinitas. dan aku? masih duduk melamun dibelakang setir ku dengan iringan lagu diradio. terkadang aku sembari menyanyi mengiringi irama tapi pagi ini aku lebih banyak berdiam. mimpi itu datang lagi, seperti bumerang yang menghampiri 5 malam dalam satu minggu ku. siapa yang tak lelah dibayangi masa lalu? teramat lampau rasanya. sudah 6 tahun sejak kejadian itu aku masih diam dan seperti tentara yang jalan ditempat. "tiiiiiiitttttttt" tiba-tiba lamunan ku terhenti oleh klakson mobil dibelakang ku dg muka geram. "oke baiklah" aku berkata pelan sambil menginjak pedal gas menuju kantor utk melupakan bagian terberat dalam hidup ku.
"selamat pagi mba reni" aku terhenyak ketika seseorang menyapa ku, ternyata itu dian rekan satu ruangan ku yang terlihat sedang diantar suaminya dengan perut buncit, dian menikah satu tahun yang lalu dan 4bulan pernikahan mereka dikaruani si calon bayi. dian 4 tahun lebih muda dibanding aku usianya menikah 25 tahun dan artinya umur ku sudah 29 tahun tanpa pasangan dan tanpa tujuan untuk menikah. aku berjalan beriringan dengan dian sembari membahas apa yang harus ku lakukan, dian teman yang baik dan teman curhat tanpa harus curhat yang paling mengerti. 7 tahun silam aku sama sepertinya masih menjadi staff perusahan pelayanan terbaik dibidang jasa pengiriman barang, pada saat itu dian masih terhambat pendidikannya yang saat itu masih diploma 3 sedangkan aku sudah strata 1 tapi aku tak seberuntung dian urusan percintaan, dian menikah diusia yang cukup sedangkan aku? setua ini dengan rutinitas seakan haus akan pekerjaan. hari ini aku akan meeting bersama klien yang sering aku sebut "bule rese" untuk membicarakan kerjasama dengan perusahaannya yang tak kunjung deal hingga pertemuan ke 6 dan aku akan satu team dengan kirna dan dede. plusnya kirna adalah dia cantik dan dede dia sangat cepat menyakinkan orang lain. tapi minusnya kirna dia sering kehilangan attitudenya dihantui dengan hyper sexnya yang tiba2 bisa melenceng dari pembicaraan bisnis, ketika break meeting seperti tiba-tiba "kita hangout bareng aja pak ke blablabla" yang aku tau itu tempat dugem orang-orang haus hiburan. dan minusnya dede adalah dia terlalu tegang, tidak bs diajak bercanda dan tidak pernah mengucapkan "aku atau gue" tapi selalu "saya". Rutinitas yang ku lakukan hampir 14 jam sehari belum ditambah dengan perjalanan menuju kantor dan apartment yang harusnya bisa ku tempuh dg waktu 40menit.  Tapi dengan cara itulah aku membunuh sepi, kelelahan setiba dikamar dan berharap tertidur tanpa mimpi yang aku percaya mengurangi kualitas tidur. sejujurnya selalu menguras air mata serta keringat ku ketika terbangun, siapa lagi kalau bukan "kau" ya kau yang hampir 4tahun menemani setiap seluk beluk cerita ku dijakarta sebagai perantau.
10tahun lalu kau masih duduk manis diairport menunggu pesawat kedatangan ku, aku memutuskan pindah kejakarta setelah pertengkaran ibu dan ayah yang tak pernah henti tapi tak kunjung menemui kata sepakat cerai pdhl aku tau itu lebih baik, aku memutuskan pindah kuliah dipertengahan semester yang tinggal tersisa 2 tahun lagi. aku menyapu bersih ruangan kedatangan mencari mu yang sudah berjanji menjemput "halo" tiba-tiba suara itu mengejutkan ku "sayangggg..." aku berhamburan memeluknya, semenjak kepergian mu setahun yang lalu setelah diterima bekerja diperusahaan sekuritas aku resmi menjadi seorang loneliness girl ditanah kelahiran kita. aku terbiasa dengan mu, kemanapun bersama mu merasa amat kehilangan sampai akhrnya menyusul mu kejakarta.

waktu dijakarta terasa cepat aku yang kelelahan terjebak hujan dan macet menuju pulang, aku benci saat saat itu. dahulu kita sering terjebak hujan dan tertawa riang memandangi jalan, memandangi pengguna jalan lain yang berteduh sambil bernyanyi lagu favorit kita atau lagu baru yang terdengar diradio "yang, coba tebak apa yang difikirkan mas-mas diujung halte itu" kata mu berkata dengan selidik jahil. "mungkin mikirin cara tercepat pulang kerumah" aku asal menjawab, aku sdah lelah utk bercanda "salahhh yang, dia lagi mikirin kredit motor pgn cepat lunas biar bisa kredit mobil lagi" kata mu tertawa, aku meninju lengan mu "gak lucu ahh!!" aku ikut tertawa "dihhh katanya gak lucu tapi ketawa" kau selalu mengusir lelah selalu mengantar ku tepat waktu dikost kecil digang kecil itu hingga akhrnya aku mampu utk mencicil apartment yang ku huni sekarang, mengajari ku naik angkot,busway atau ojek utk menuju tempat tujuan jika kau tak bisa pergi mengantar atau menjemput ku,terkadang kita menghabiskan malam diapartment mu setiap weekend. aku memasak utk mu, berbelanja disupermarket sekitar apartmen mu, membangunkan mu dengan pelukan nonton dvd menghabiskan akhir pekan kita dan kau selalu berlagak seperti sutradara "ini pasti ujungnya pasti cwoknya mati yang! udah ganti aja" aku yang kesal tak pernah mehiraukan mu terus saja menonton hingga kau beranjak dari kursi dan mematikan tv lalu memeluk ku sambil mencium ku bertubi-tubi sampai aku kelelahan karna selalu dicium diselingi kitikan kecil diantara pinggang dan lengan ku hingga kita terlarut dan kelelahan dlm pelukan.

aku sampai diapartment pukul 22.00 wib dan seperti biasa berbincang dengan mama via whats app bertukar cerita,mandi dan bersiap tidur, mungkin menurut kalian hidup ku sangat membosankan. menjadi pimpinan dari 8 anak buah dan hanya menghabiskan waktu ku dikantor dan apartment sembari keluar pun hanya untuk bertemu dengan rekan kerja atau duduk sendirian dicoffe shop, uang ku tak pernah membeli keramaian dan cinta itu.

tentang mu dan lagi tentang mu, aku terbangun dengan peluh keringat didahi ku. kau lagi-lagi datang dimimpi ku,aku tak pernah bisa menghindar dan beranjak dari mu sedetik pun dari kenangan kita, bagai mana mungkin bisa terlupakan, setiap malam hingga subuh selalu menyenangkan walau hanya dikamar, bercumbu sampai lelah tertawa smbil berpelukan hingga tertidur. menikmati 12 hari cuti dengan liburan ke bali, lombok atau hanya sekedar kebandung. menikmati senja yang hebat menikmati enam puluh detik pagi yang luar biasa bersama mu. berpelukan sambil berjemur, ratusan foto dan kenangan selalu tercipta disetiap sudut kota. disetiap ombak yang bergemuruh disetiap cahaya yang ditimbulkan matahari. disetiap tetesan embun disetiap pagi. hidup ku sempurna. lulus dengan predikat cum laude diuniversitas terbaik dikota ini, bergelar sarjana komunikasi yang membanggakan hingga diterima diperusahan terbaik dinegri ini tapi sayangnya mimpi kita berbeda dipersimpangan ternyata banyak tikungan dan persimpangan yang merobek kebahagian kita, dan air mata itu saksinya, bantal dan guling kamar ku yang selalu basah dengan air mata. aku masih disini bersama kenangan kita, bersama cinta kita yang berakhir dengan hanya menjadi cinta ku. masih bodoh berharap semua kejadian itu kembali lagi sempurna seperti dahulu dan kau? kau sudah pergi jauh melangkah dengan alasan ketidakpastian dan alasan kesetidak berjalannya mimpi, mungkin kau sdh merajut asa dengan hati yang baru dengan mimpi yang sejalan dengan keinginan mu sedangkan aku? jangankan menjauh, membuka hati untuk orang lain pun aku tak mampu.

*kisah ini fiksi dan kisah ini di dedikasikan untuk kalian para pejuang hati*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar