Jumat, 20 Maret 2015

Kenapa harus puas menjadi orang ketiga?

sebenernya gue pengen ngeposting ini dari minggu lalu, tapi dikarenakan kesibukan pekerjaan yang lagi menggila gue memutuskan utk nulis dulu baru entar ngepost.
knp artikel kali ini berjudul kenapa harus puas menjadi orang ketiga? pernah gak kalian liat meme yang bertuliskan "jgn salahkan tamu yg berkunjung jika kamu mengijinkannya" yaa sejenis itulah pokoknya yang intinya sebenernya jangan salahin orang ketiga karna katanya si perempuan pertama gak memuaskan. menurut gue sih ya, itu salah besar. jika siperempuan pertama tidak memuaskan kenapa si laki-laki tidak mengkomunikasikan dengen siperempuan pertama? malah memilih utk pergi keperempuan kedua? menurut gue lagi nih tapi ini cuma menurut gue itu adalah sisi egois yang sangat berlebihan. sebenernya pasti perasaan si cowok gak mau ninggalin bini pertama tapi mau "makan diluar" juga. kalau gini siapa yang dirugikan? ya cewek lahhh. tapi kenapa ya orang orang seperti itu selalu mencari pembenaran dengan beribu alasan yang menurut gue enggak masuk akal. coba tanya cowok peselingkuh mereka akan menjawab dg alasan tidak terpuaskan, tertekan dengan hubungan yg ada, mengalami hidup yg menonton bersama pasangan sekarang dan karna emang hidung belang dan punya duit! apakah mereka gak mikirin anak dan istri? terus mau sok sokan mencontoh nabi muhammad. ehhhh helo kalo nabi mah niatnya emang ibadah karna Allah dan yang diperistri memang janda miskin tua renta. memang diagama islam diijinkan poligami, tapi apakah para laki-laki sudah memahami betul tentang kemampuan untuk poligami, kemampuan poligami dsni bukan soal sekedar finansial, tapi ini tentang keadilan, persetujuan dari istri pertama juga tentang pentingnya sebuah niat yang tercetus dari ide poligami tersebut. mari kita bahas soal finansial kembali, kalau memang harus berpoligami itu bisa kita sebut "dapur baru" mampukah seorang laki-laki dengan dapur barunya sedangkan dapur lamanya harus tetap mengebul? kalau merasa cukup mampu sebaiknya gak usah karna cukup mampu aja gak cukup karna harus benar-benar mampu, karna menelantarkan anak istri itu dosa besar. ingat pendidikan makin mahal, kesehatan mahal juga biaya hidup untuk makan sehari-hari. yakin sanggup?
terus lanjut tentang persetujuan istri. emang sih katanya kalo istri yang rela dimadu dan ikhlas dimadu balasannya surga, tapi perempuan mana didunia ini dijaman sekarang yg rela dimadu? percayalah berbagi itu tdk semudah itu. kebanyakan istri pertama memilih menjauh karna sulit dengan keadaan berbagi seperti itu. sedangkan ketika istri pertama gak ridho dengan pernikahan kedua suaminya. suaminya bisa disebut menzalimi sang istri karna itu artinya menyakiti hati sang istri pertama, jadi sudakah anda dapat restu dari istri pertama anda? *bahasa gue kali ini berat banget*
lanjut lagi soal keadilan, kata mama gue tuh "halah satu istri aja belum tentu adil" dan gue setuju dengan kata kata itu, beberapa orang mengamini pernyataan tersebut, jika mampu untuk adil monggo tapi apakah dua syarat diatas sudah mampu dipenuhi? kalau belum mungkin gue akan memberi wejangan yang lain jika diperlukan. dan yang terakhir kembali keniat jika niat anda bukan karna Allah dan bukan karna ibadah, berarti ya karna hawa nafsu, alasan menghindari zinah tapi jika alasan semua itu karna nafsu anda mungkin salah satu sahabat setan :p
sekarang mari kita review tentang si orang ketika dalam hubungan orang lain, sebagian orang rela dijadikan orang ketiga karena beberapa hal, dengan ilmu gue yang terbatas ini gue tau beberapa alasan, yang pertama sih biasanya karna perasaan nyaman a.k.a cinta buta, kenapa cinta buta? karna beneran buta sampai gak peduli dengan keadaan orang lain. mbooo yooo sesama perempuan kok menyakiti hati perempuan juga. alasan terakhir yang gue tau sih ya untuk gaya hidup, kalau yang ini gue agak sedikit bete bahasnya. gue pernah ngobrol sama temen soal masalah gaya hidup yang mengharuskan seseorang akhirnya menjadi penghancur rumah tangga orang lain. dan kita sepakat bahwa lebih baik orang yang jelas berstatus pelacur daripada seseorang yang memanfaatkan keadaan utk gaya hidup. kenapa seperti itu, gue pernah denger ceramah soal pelacur. tentang kekaguman seorang ustadz kepada pelacur karna mereka rela masuk neraka untuk kehidupan keluarganya, utk tetap bertahan hidup untuk tetap bisa makan, anaknya bisa sekolah, ibunya sembuh dari sakit sedangkan mereka gak punya kebisaan apapun untuk mencari pekerjaan yang menghasilkan uang. mereka melacur karna tidak pernah mempunyai pilihan. lah sekarang kalau mereka yang memanfaatkan situasi utk gaya hidup? nilai lah sendiri, matre boleh tapi jangan sakiti hati perempuan lain. apalagi jika lo cantik atau berpenampilan menarik, banyak pekerjaan diluar sana jika lo mau yang halal yang tanpa harus menyakiti hati orang lain. apalagi punya ijazah, kalau duit dipakai buat hidup pasti cukup tapi kalau buat gaya hidup segudang emas pun gak bakal cukup. apalagi bangga karna bisa menarik hati suami orang, itu salah besar, itu aib lah kok bangga? jangan2 lo mengidap penyakit Ekshibisionisme, hiiiii serem karna itu penyimpangan seksual loh. Oh ya bagi lo yang gak tau apa itu ekshibisionisme itu adalah penyakit yang tergolong aneh karna dia akan ngerasa puas setelah memperlihatkan kemaluannya kepada orang lain. nah disini tapi kemaluannya adalah aibnya sendiri yang dibangga banggain. mungkin gue mau ciptain nama lain buat penyakit khusus perempuan yang bangga dan merasa hebat jadi orang ketiga dlm hubungan orang lain, nama yang cocok adalah secondisme? Hahaha gue mulai ngaco nih!
coba seandainya someday dunia ini terbalik? lo yang diposisi korban dan orang lain diposisi orang ketiga. ya pasti sakitlah! bahkan sebagian orang dari korban itu memilih utk tidak berumah tangga lagi atau menyimpan rasa sakit hatinya sendiri. jgn salah loh sakit hati memang bukan penyakit menular tapi sakit hati bisa menyebabkan kematian, kesannya nakut-nakutin sih tapi serius. orang yang terlalu sakit hati dan dipendam sendiri biasanya akan mengidap beberapa penyakit yang cukup complicated. itulah sebabnya kenapa orang sakit hati atau yg sering disebut galau harus punya teman bicara, sedikit banyak orang sakit hati akan mengalami pola hidup yang akan berubah 180derajat, seperti makan yang gak teratur tidur yang suka telat karna biasanya hal paling sulit ketika fase move on adalah mau tidur dan bangun tidur. waktu mau tidur keinget masa lalu masa indah tp waktu bangun harus menerima pahitnya kenyataan kalau hidupnya berubah. eeeebuseettt kok kayaknya gue tau banget ye, ada beberapa teman nyokap yang meninggal gara-gara sakit hati, terlalu dipendam sendiri lah ada juga yg saking gak mau nyakitin anak-anaknya jadi pura2 baik2 aja. pdhl hatinya terluka tpi gak mau ngasih tau anak2nya. ada juga yg hampir gila gara2 pikirannya kosong gak tau mau ngapain dengan keadaan sepahit itu. kalau ini sih kita ngomongin soal korban dan impact negatif buat kehidupan korban, selain itu anak-anak korban dari ketidak-setiaan itu akan tumbuh beragam dan sebagian akan hidup dengan krisis kepercayaan. krisis kepercayaan itu kedengaran enteng tapi siapa pun yang menjalaninya akan terasa lebih sulit, selalu ada trauma masa lalu yg dialami yang selalu ter recall didlm fikiran mereka. tulisan ini tidak bermaksud menjudge siapa pun, hidup adalah pilihan tapi percayalah siapa yang berbuat kebaikan akan dibalas dengan kebaikan siapa yang berbuat jahat akan menuai hasilnya, memang tidak sekarang tapi Allah itu tidak pernah tidur.
sekian tulisan gue kali ini! semoga bermanfaat dan membuka fikiran kita untuk selalu setia dengan pasangan.

*hanya tulisan dari anak yang bertahuntahun melihat ibunya menangis akibat ketidaksetiaan dan mencoba setabah mungkin ketika peristiwa itu terjadi - 1996 never try to forget cause its always make me strong*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar